Rabu, 15 Agustus 2007

Archangel chapt.1.2

Oh iya paman punya cerita, Disuatu tempat di belahan dunia ini ada seorang ibu yang baru kehilangan keluarganya, dia pergi meminta nasihat ke seorang bijak. Tetapi orang bijak itu bertanya kepadanya apakah ada orang didunia ini yang tidak kehilangan? Saya tidak tahu jawab sang ibu. Lalu orang bijak tersebut menyuruh ibu tersebut meminta sebutir beras saja dari orang yang belum pernah kehilangan jika kau menemukannya kau akan tahu jawabannya. Sang ibu menyanggupi syarat tersebut dan pergi keliling dunia mencari orang yang belum pernah kehilangan tetapi, ibu itu kembali dengan tangan kosong dan berkata sambil menangis di depan orang bijak itu, saya tidak dapat menemukannya. Orang bijak itu berkata, sesungguhnya tidak ada orang di dunia ini yang tidak merasa kehilangan. Meskipun ada, orang itu pasti berbohong. Nah itu ceritanya.”

“Tapi paman, kalo di dunia lain ada gak?” canda Cliff. “Eh kamu ini, paman ngomong serius kamu malah bercanda. Udah tidur sana biar besok bisa bangun pagi terus nemenin paman olahraga.” “Uh... paman masak baru pindah udah mau olah raga! Bukannya beres-beres?” Balas Cliff. “Eh, kamu mau ikut olah raga atau beres-beres?” Tanya paman. “ehehehehe, olah raga aja dech.” Jawab Cliff.

Tingtong,tingtong,tingtong,tingtong,tingtong,tingtong, lonceng berbunyi 6 kali tandanya Cliff harus bangun dan bersiap-siap berolah raga. “Cliff, ayo cepat nanti mataharinya keburu tinggi.” panggil paman. “Iya-iya. Lagi turun tangga sabar.” Jawab Cliff. “Cliff kamu pake roler blade aja.” kata bibi. Setelah beberapa lama mereka berjalan, Cliff menemukan sebuah toko yang menarik perhatiannya. Toko itu sangat berbeda dari toko-toko yang lainnya karena di toko itu tidak ada barang dagangan sedikitpun kecuali beberapa buku tebal bersampul kulit tertumpuk diatas meja dengan tulisan Cataloque disampulnya. “Paman, kok aneh ya?” tanya Cliff. “Aneh apa?” jawab paman. “Ituloh tulisan katalog, kalo bahasa Inggris kan catalogue C-A-T-A-L-O-G-U-E.” jelas Cliff. “Hmmm… ah biarin aja paman ga ngerti bahasa Inggris kok.”

Tiba-tiba ada sesosok orang tak dikenal menyentuh bahu Cliff dan Cliff pun terkejut ternyata orang tersebut adalah penjaga toko ini orangnya sudah tua mungkin berumur sekitar 60-an dengan pakaian aneh seperti penyihir. “Permisi, apa yang anda mau tanyakan?” tanya sang penjaga toko. “Hah… tanya?” tanya Cliff. “Iya, disinikan tempat untuk menanyakan barang-barang antik. Coba lihat salah satu buku katalognya siapa tahu ada yang pernah anda lihat tetapi tidak anda ketahui keterangannya.” “Ooh begitu. Paman,” panggil Cliff. “Ya?” jawab paman. “Paman pergi jalan-jalan dulu aja kayaknya aku bakal lama disini,” pinta Cliff. “Ok. Lagian paman tertarik sama toko barang antic disebelah,” balas paman.

Cliff membuka buku katalog tersebut dengan perlahan dan mencari dengan teliti. Tetapi, dari semua barang yang dia lihat hanya satu yang membuatnya tertarik. Barang itu adalah kotak berwarna putih yang Ia temukan di halaman rumahnya. Ia pun dengan bersemangat bertanya kotak apakah itu. Sang penjaga toko bertanya “Nak, berapa uang yang kamu bawa sekarang?” “Cuma 5 diakra*.” jawab Cliff. “Ah… sebenarnya

informasi ini berharga 5000 diakra* tetapi aku akan memberikan informasi ini padamu dengan harga 5 diakra* saja.” jawab penjaga toko. “Fiuh. Informasi yang mahal. Nih

uangnya.” Cliff memberikan uangnya. “Begini ceritanya, jaman dahulu kala ada seorang dewa yang menjatuhkan perhiasan berharga milik kaisar langit. Karena kaisar langit

mengetahuinya, kaisar langit menghukumnya. Kaisar langit bertanya, “Dewa Rudra, apa barang paling berharga milikmu?” “ Arc Wand milik hamba yang mulia.” Jawab dewa

Rudra.

“Oleh karena kau menghilangkan perhiasan pusakaku kau harus menerima hukuman. Kau harus menyimpan barang berhargamu tersebut di dalam kotak dewa sembilan tapak. Dan kau harus menjelma menjadi manusia dan menikah dengan seorang janda.” “Ah! B..b..baiklah yang mulia.” jawab dewa tersebut dengan ragu-ragu. Jadi kotak berwarna perak tersebut adalah kotak dewa sembilan tapak yang hanya bisa dibuka oleh keturunan langsung dewa Rudra. Menurut isunya belum pernah ada yang melihatnya dan katanya, didalam kotak tersebut terdapat Arc Wand dewa Rudra. Nah begitu ceritanya.” Sang penjaga toko mengakhiri ceritanya.

“Oh begitu. Terima kasih Pak, karena telah menceritakan riwayat kotak tersebut.” Kata Cliff. “Oh. Tidak apa-apa yang penting bisa makan hari ini. Oh iya panggil saja Pak Fasch.” sahut Pak Fasch. “Pak sudah siang. Saya pulang dulu.” Pamit Cliff. Saat tiba di rumah, Cliff langsung mencari kotak tersebut tetapi tidak menemukannya. “Tan, tante.” “Iya, kenapa Cliff?” jawab tante Herlin. “Tante lihat kotak berwarna putih keperak-perakan di meja belajar saya gak?” Tanya Cliff. “Ah? Nggak kok tapi tadi tante Cuma lihat ada tongkat di meja belajar kamu,” jawab tante. “Tan, tadi di taruh di mana tongkatnya?” tanya Cliff “Di lemari. Oh iya Cliff, kok tumben kamarmu harum kayak bunga mawar wanginya? Lagi jatuh cinta ya?” balas tante. “Gak tau tuh tan. Bukan jatuh cinta tapi kejatuhan durian” jawab Cliff.

Saat Cliff membuka lemarinya dia baru tersadar bahwa kamarnya harum bunga mawar. Setelah Cliff menyentuh tongkat tersebut ada persaan aneh dia rasakan. Tiba-tiba, seperti ada energy lain masuk ke dalam tubuhnya. Dan seperti ada yang membisikannya ada yang mengatakan bahwa sekarang dia adalah Archangel The Slayer. Besok adalah hari pertama dia masuk sekolah untuk mengikuti penerangan dari guru-guru pengajar. Jadi dia harus tidur lebih cepat hari ini. “Wah besok hari Minggu hari pertama masuk sekolah baru. Besok baru penjelasan tetapi semoga besok menyenangkan.” Cliff berkata kepada dirinya sendiri.



ps : maap yang ini kepotong harusnya masuk di chapter 1

Tidak ada komentar: