Selasa, 14 Agustus 2007

Archangel

Chapter 1. The beginning

Hari ini sungguh hari melelahkan dalam masa-masa ini. Hari ini mereka baru saja pindah rumah untuk melupakan masa lalu. Namanya adalah Cliff Cross seorang anak laki-laki berumur 13 tahun kelas 2 SMP. Orang tua Cliff sedang pergi bertamasya ke Afrika waktu itu, tetapi saat di perjalanan, pesawat orang tua Cliff mengalami kecelakaan di laut merah pada saat itu Cliff berumur 11 tahun. Setelah ditemukan, tidak ada yang tersisa dari bangkai pesawat yang dinaiki oleh orang tua Cliff. Dan dari kotak hitam pesawat itu ditemukan suara aneh selain suara sang pilot, yaitu suara berdengung seperti lebah. Para penyelidik dari tim forensic hanya bilang itu gangguan magnet pada kotak hitam tersebut. Akhirnya dalam keputusasaan 4 minggu mencari tanpa hasil yang pasti, penyelidikan dihentikan dan semua penumpang dinyatakan tewas dalam kecelakaan itu.

Setahun berlalu, akhirnya Cliff pindah dirumah barunya ini bersama dengan keluarga tantenya. “Cliff!! Cliff!!” panggil tante Herlin. “ Iya tan! Kenapa?” sahut Cliff. “Tolong tanam bibit bunga ini di taman,” pinta tante. Cliff pun bergegas mengambil bibit bunga matahari dan bibit bunga mawar merah di gudang. Saat sedang menggali lubang untuk bibit bunga mawar, Cliff menemukan sebuah kotak yang terbuat dari logam berwarna putih. Cliff sempat bingung karena tidak mengetahui kotak apa itu. Tetapi terdapat symbol-simbol aneh di sisi-sisi kotak itu, dan ada cap telapak tangan diatas kotak itu. “Cliff!, ayo masuk. Makanannya sudah siap.” Teriak paman John. “Iya! Aku segera kesana.” Cliff pun membawa masuk kotak itu dan membersihkannya lalu menaruhnya di kamarnya. Setelah makan, “Cliff, kamu mandi dulu. Ofuronya sudah penuh.” Suruh tante Herlin.

Dikamar mandi Cliff berpikir bagaimana cara membuka kotak tersebut karena di kotak tersebut tidak terdapat handel atau sesuatu untuk membuka kotak tersebut. Cliff pun mulai tersadar dia mengingat sebuah film yang menceritakan kotak warisan yang ada cap tangan dewanya. Orang yang menemukan kotak tersebut mengepaskan telapak tangannya dengan cap telapak tangan dewa tersebut. Cliff langsung mencoba cara tersebut tetapi tidak ada reaksi dari kotak putih itu. Cliff terdiam sejenak sambil menghela napas lalu ia berkata pada dirinya sendiri “Bodoh kau Cliff, mana ada benda seperti itu di dunia nyata. Yang ada juga Cuma di film-film. Paling ini Cuma mainan anak-anak.” “Cliff!!! Mandinya udah jangan kemaleman nanti masuk angin.” panggil tante. “Iya, Tan.”

Cliff sudah berpakaian dan dia sudah siap untuk tidur. Tetapi karena besok hari Sabtu, dia bisa tidur lebih malam. Sesaat dia teringat dengan orang tua Cliff, tanpa sadar dia menangis. Tiba-tiba pamannya muncul dengan topeng aneh yang belum pernah dilihat oleh Cliff, pamannya masuk ke kamarnya dan menari tidak karuhan. Setelah beberapa lama menari, akhirnya paman berhenti, pamannya duduk di sebelah Cliff. Pamannya berbicara dengan Cliff dengan nada pelan dan suara yang nyaris berbisik

dengan irama prihatin, “Cliff, paman tahu kau sedih atas kepergian orang tuamu. Biarkan itu berlalu karena orang yang sudah meninggal hanya bisa hidup didalam kenangan kita.” “Aku nggak apa-apa kok paman,” sahut Cliff. “Paman tahu perasaanmu Cliff.

Tidak ada komentar: